Jakarta Biennale 2015, Maju Kena Mundur Kena!

Maju Kena, Mundur Kena Bertindak Sekarang 15 November 2015 – 17 Januari 2016 Dikutip dari laman Jakarta Biennale , acara ini meru...


Bertindak Sekarang
15 November 2015 – 17 Januari 2016
Dikutip dari laman Jakarta Biennale, acara ini merupakan perhelatan akbar dua tahunan seni rupa kontemporer berskala internasional. Pada 2015, perhelatan ini mengusung tema “Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang”. Dengan tema ini, Jakarta Biennale hendak meninjau masa kini, tanpa harus terjebak dalam nostalgia masa lampau dan mimpi-mimpi akan utopia masa depan. Karya-karya yang dikurasi adalah karya yang berfokus pada kondisi ekonomi, sosial, dan emosional masyarakat sekarang di Indonesia. Jakarta Biennale ingin membingkai bagaimana warga di berbagai kota dan lingkungan hidup dan bersikap terhadap masa sekarang lewat tindakannya.

Ada tiga isu besar yang menautkan seluruh pameran dan proyek seni di Jakarta Biennale. Pertama adalah penggunaan dan penyalahgunaan air, yang bisa menjadi sumber kehidupan juga bencana. Ada juga fokus terhadap sejarah, bagaimana masa lampau berdampak pada masa kini, bagaimana memori dan tradisi membentuk perilaku kita hari ini. Isu ketiga adalah pengaruh pembatasan peran gender di masyarakat dan bagaimana masing-masing dari kita bernegosiasi bahkan berkonfrontasi dengan identitas yang dipaksakan tersebut—yang tak jarang berujung pada tindak-tindak kekerasan. Lewat karya-karya di Jakarta Biennale 2015, kami ingin menyorot pencapaian-pencapaian warga, seberapapun kecilnya itu, di tengah kondisi hidup yang kian pelik.

Jakarta Biennale 2015 dikuratori oleh Charles Esche, yang pernah terlibat dalam berbagai bienial internasional penting seperti Gwangju Biennale 2002, Istanbul Biennale 2009, dan Sao Paulo Biennale 2014. Ia berkolaborasi dengan tim kurator muda Indonesia dari berbagai kota: Anwar ‘Jimpe’ Rachman (Makassar), Asep Topan (Jakarta), Benny Wicaksono (Surabaya), Irma Chantily (Jakarta), Putra Hidayatullah (Banda Aceh), dan Riksa Afiaty (Jakarta).

Selain sejumlah pameran dan proyek seni rupa di ruang kota, Jakarta Biennale juga menyelenggarakan berbagai program pendukung seperti seminar, workshop, edukasi publik, dan panggung pertunjukan untuk seluruh warga Jakarta dan dunia.

0 komentar: