Hikayat Pembunuhan Pejoang Sawit

(Biar agak serius, saya menulisnya seperti model berita hard news yang sering saya kirim saban hari ke email kantor)  JAKARTA-23 Mei ...


(Biar agak serius, saya menulisnya seperti model berita hard news yang sering saya kirim saban hari ke email kantor) 

JAKARTA-23 Mei 2015, merupakan tanggal paling pahit bagi para aktivis kelapa sawit, relawan Jokowi atau akrab disapa Projo dan juga aktivis masyarakat adat Indonesia. Mengapa? karena salah satu rekan mereka Bung Jopi Teguh Lesmana Perangin-angin tewas dibantai oleh perwira TNI AL bernama Joko Lestanto.

Masalahnya sepele, hanya karena tersinggung dan merasa dilecehkan oleh Jopi lantas pria bertubuh besar berpangkat Prajurit Kepala (Praka) dari Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) Pasukan Marinir (Pasmar) II Tentara Negara Indonesia (TNI) itu tega menewaskan relawan Joko Widodo dengan menghunuskan sebilah pisau sangkur ke bagian punggung Jopi hingga menembus paru-paru.

Menurut penyelidikan dari Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL), Praka Joko sempat membeli vodka yang dicampurnya dengan bir di terminal Ragunan sebelum mampir ke Venue Bar and Lounge tempat Jopi dan beberapa sahabatnya berkumpul untuk membicarakan perihal proyek mereka dan sambil minum "air kencing iblis" (Miras_begitu kata orang dulu). 

Dalam keadaan mabuk sambil mengendarai sepeda motor jenis matik, Praka Joko tiba di bar yang katanya milik Maia Estianty itu. Di dalam bar, katanya, pelaku dan korban (Joko dan Jopi) saling tatap-entah apa maksudnya-kemudian, katanya (lagi) korban (Jopi) melecehkan pelaku (Joko)-entah seperti apa bentuk pelecehannya sampai saat ini belum terungkap-kemudian Joko menghampiri Jopi dan mulailah terjadi pertengkaran atau bahasa kecenya cekcok. 

Tak lama kemudian, Joko memberi bogem mentah kepada Jopi tapi sayang tidak kena-maklum lagi mabuk,sob-dan menarik pakaian Jopi lalu menyeretnya keluar bar. Sahabat Jopi yang pada saat itu melihat peristiwa itu langsung melerai keduanya, tapi Joko malah mengeluarkan pisau sangkur yang ada di dalam tasnya dan melukai sahabat Jopi berinisial A pada bagian pergelangan tangan sebelah kiri.

Jopi melarikan diri tepat di depan gedung Habibie Center, namun nahas, Joko yang sedang naik pitam tak terima dilecehkan Jopi di dalam Bar lantas mengejar. Dalam keadaan mabuk berat Joko tega menusuk punggung Jopi di bagian punggung. Menurut, keterangan Alex dari KontraS sebelum Joko membunuh Jopi, terdapat empat sampai lima orang prajurit TNI AL-katanya teman Joko-mengeroyok Jopi hingga babak belur. Pasalnya, selain luka tusukan terdapat luka lebam di badan dan wajah Jopi. 

Ada yang menarik dari kisah ini, antara Jopi, Joko dan Habibi Center. Secara alamiah dan naluriah, Jopi Teguh Lesmana Perangin-angin merupakan pegiat atau aktivis ramah lingkungan hidup dan juga relawan pemenangan pemilihan presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia tewas di tangan Joko, sedangkan Jopi sendiri merupakan relawan "Joko" sebagai seorang intelektual dan aktivis dia tewas di depan Habibie Center itu merupakan penghormatan besar. Selama ini orang mencerca bahwa Jopi akan masuk neraka karena dia tewas di dalam bar, tapi itu semua salah, dia meninggal di depan gedung milik seorang ilmuwan, profesor dan mantan presiden RI. 

Jika ditanya apakah Jopi su'ul khatimah, tidak bisa dikatakan seperti itu. Mungkin malaikat maut sudah standby di hari jumat saat Jopi tengah berkumpul dengan temannya di dalam bar Venue. Karena, melihat tempat tersebut "kotor" atau penuh maksiat, malaikat menunggu saat yang tepat untuk membuat Jopi mati secara terhormat. 

Terkait dua Joko yakni Presiden Joko dan Praka Joko mungkin itu tanda alam, untuk Presiden Joko Indonesia hampir dibuat mati olehnya dengan naiknya inflasi, bbm naik, rupiah melemah, sandang, pangan, papan semua naik belum lagi kisruh dua institusi KPK dan Polri, dua kubu di dalam satu partai yang saat ini sedang memanas hingga DPR yang menjadi dua aliran KIH dan KMP. Beras menjadi plastik, susu bubuk bayi dari tepung, lada sintetis hingga gula pun pasir dan juga batu (hadeh, emang pasir dan batu non). Yang menghebohkan terdapat beberapa menteri yang selalu Offside dalam membuat kebijakan, seperti Tedjo dkk. (pucing pala barbie).

Praka Joko, bisa jadi itu merupakan satiran untuk Joko satunya bahwasannya jika Jopi masih hidup, dia akan semakin pusing dengan kekecewaan relawannya dan berpaling entah ke mana. Bisa jadi Joko merupakan malaikat maut bagi Jopi karena tidak bisa menyelamatkan apa yang dia ajukan selama ini yakni membuat masyarakat adat semakin sejahtera, eksportir kelapa sawit ditekan dari Indonesia. Untuk membungkamnya dengan cara membunuh pria bertato itu.

"Malang benar nasibmu Bung Jopi, kau tewas di tangan Joko."

*bersambung penulis ngantuk berat, besok taruna ngambrak.....

0 komentar: